Teknik Positioning Produk Agar Lebih Unggul Dibanding Kompetitor

Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak hanya dituntut untuk menciptakan produk berkualitas, tetapi juga mampu menanamkan posisi yang jelas di benak konsumen. Positioning yang tepat membuat sebuah brand mudah dikenali, diingat, dan dipilih dibandingkan kompetitor.
Di era digital saat ini, teknik positioning menjadi salah satu senjata utama dalam strategi pemasaran untuk membangun keunggulan kompetitif. Brand yang mampu menempati ruang khusus di pikiran konsumen akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan, pembelian berulang, dan rekomendasi.
Baca juga: Strategi Membangun Brand Identity yang Konsisten di Era Digital
1. Pengertian Positioning dalam Pemasaran
Positioning adalah upaya perusahaan untuk menempatkan produk atau merek pada persepsi tertentu di benak konsumen. Ini bukan hanya tentang apa yang perusahaan komunikasikan, tetapi apa yang konsumen pahami dan rasakan mengenai produk tersebut.
Positioning berkaitan dengan:
- Citra yang ingin dibangun.
- Keunggulan yang menjadi pembeda dari kompetitor.
- Nilai yang ingin ditonjolkan kepada target pasar.
Positioning yang kuat memastikan konsumen mengetahui alasan mengapa mereka harus memilih brand tertentu dibandingkan produk serupa dari pesaing.
2. Lima Pendekatan Positioning Produk
Berikut adalah lima pendekatan dasar yang umum digunakan dalam menetapkan positioning, baik untuk produk UMKM maupun brand besar:
1. Positioning Berdasarkan Harga
Produk dapat diposisikan sebagai:
- Harga terjangkau untuk segmen sensitif terhadap biaya.
- Premium price bagi konsumen yang mencari eksklusivitas dan kualitas tinggi.
Contoh: Indomie vs. Bakmi Mewah.
2. Positioning Berdasarkan Kualitas
Brand menonjolkan kualitas produk yang lebih tinggi dibandingkan kompetitor. Bisa berupa ketahanan, bahan baku, desain, atau teknologi.
Contoh: Samsung Galaxy Z Fold sebagai inovasi teknologi premium.
3. Positioning Berdasarkan Segmentasi
Produk diarahkan khusus untuk segmen tertentu seperti:
- Remaja
- Profesional muda
- Pasangan baru
- Pecinta olahraga
- Pengusaha UMKM
Ketika segmen semakin jelas, pesan pemasaran bisa lebih fokus dan efektif.
4. Positioning Berdasarkan Manfaat (Benefit)
Brand menonjolkan manfaat utama yang ditawarkan sebagai nilai tambah.
Contoh: Wardah dengan positioning produk sebagai kosmetik halal.
Manfaat bisa berbentuk:
- Keamanan
- Kepraktisan
- Hemat waktu
- Efisiensi
- Fitur khusus
5. Positioning Berdasarkan Nilai Unik (Unique Value)
Brand menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki kompetitor, seperti:
- desain eksklusif
- fitur unik
- layanan personal
- inovasi baru
Contoh: Kopi Kenangan menawarkan konsep grab-and-go dengan harga menengah.
Pendekatan ini sering menjadi cara paling efektif untuk membangun diferensiasi jangka panjang.
3. Cara Menentukan Unique Value Proposition (UVP)
UVP (Unique Value Proposition) adalah pernyataan yang menjelaskan nilai unik yang membuat produk Anda lebih baik atau berbeda dari kompetitor.
Untuk menentukan UVP yang kuat, berikut langkah-langkah penting:
a. Identifikasi kebutuhan dan rasa sakit (pain points) konsumen
Cari tahu masalah utama yang dihadapi konsumen dan bagaimana produk Anda memberikan solusi.
b. Bandingkan dengan kompetitor
Pelajari kelebihan dan kekurangan produk pesaing untuk menemukan celah.
c. Tentukan keunggulan yang paling relevan
Tidak semua keunggulan harus diangkat—cukup pilih yang paling dibutuhkan dan paling berdampak.
d. Buat pernyataan UVP yang mudah diingat
UVP harus ringkas, jelas, dan memiliki makna unik.
Contoh UVP sederhana:
“Aplikasi keuangan yang membuat pengelolaan uang lebih cepat, rapi, dan otomatis untuk pekerja sibuk."
Baca juga: Wirausahawan Saat Ini Harus Dapat Memanfaatkan Peluang Transformasi Digital
4. Pentingnya Analisis Pesaing dalam Positioning
Sebelum menentukan positioning, sangat penting untuk memahami peta persaingan melalui analisis kompetitor.
Analisis mencakup:
1. Mengidentifikasi pesaing langsung dan tidak langsung
Pesaing tidak langsung sering kali justru menjadi ancaman terbesar karena menawarkan solusi alternatif.
2. Membandingkan fitur dan manfaat kompetitor
Tujuannya untuk melihat:
- apa yang sudah mereka lakukan
- apa yang belum terpenuhi
- peluang diferensiasi
3. Menganalisis strategi pemasaran mereka
Lihat bagaimana mereka berkomunikasi di media sosial, website, dan kampanye.
4. Menentukan ruang kosong (market gap)
Market gap adalah area yang belum digarap oleh pesaing sehingga bisa menjadi peluang positioning baru.
Analisis pesaing membantu brand menemukan posisi unik yang belum ditempati, sehingga lebih mudah masuk ke benak konsumen.
5. Strategi Agar Positioning Lebih Mudah Diingat Konsumen
Positioning tidak hanya ditetapkan, tetapi juga perlu dikomunikasikan secara konsisten. Berikut strategi yang dapat diterapkan:
a. Komunikasikan dengan pesan yang jelas
Gunakan kalimat yang ringkas, tepat sasaran, dan mudah dipahami.
b. Perkuat melalui visual dan identitas brand
Visual yang kuat membuat posisi brand lebih mudah tertanam dalam pikiran konsumen.
c. Gunakan storytelling
Cerita yang relevan membantu konsumen memahami kepribadian dan nilai brand.
d. Fokus pada diferensiasi
Tonjolkan keunikan brand secara terus-menerus melalui kampanye.
e. Konsistensi di semua kanal komunikasi
Website, media sosial, iklan, dan layanan pelanggan harus menggambarkan positioning yang sama.
Jika semua saluran menyampaikan pesan yang selaras, konsumen akan lebih mudah mengenali dan mengingat brand.
Baca juga: Di Era Transformasi Digital Saat Ini, Meningkatkan Loyalitas Konsumen Agar Melakukan Pembelian UlangKesimpulan
Positioning produk merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran modern. Dengan menetapkan posisi yang jelas di benak konsumen, brand dapat tampil lebih unggul dari pesaing, membangun persepsi positif, dan meningkatkan minat membeli.
Melalui pendekatan harga, kualitas, segmentasi, manfaat, dan nilai unik, perusahaan dapat merancang strategi positioning yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Pendekatan tersebut akan lebih kuat ketika didukung oleh UVP yang jelas, analisis kompetitor yang matang, serta komunikasi yang konsisten.
Dengan teknik positioning yang tepat, brand tidak hanya terlihat berbeda, tetapi juga lebih relevan, dipercaya, dan dipilih oleh konsumen.